BERBAGI ILMU YANG BERMANFAAT

Thursday, March 2, 2017

Pengertian, Dampak, dan Manfaat Radiasi serta pengaruh Sinar X terhadap Manusia dan Lingkungan

Pada Artikel pengetahuan- kali ini saya akan membagikan referensi tentang Apa sih itu radiasi dan seberapa besar sih dampaknya terhadap manusia dan lingkungan di sekitar kita, kalau anda kebetulan mencari referensi tentang radiasi tepat sekali inilah beberapa artikel yang penulis kumpulkan yang di ramu dalam bahasa ilmiah dan dilengkapi dengan daftar pustakanya..

Pengertian, Dampak, dan Manfaat Radiasi serta  pengaruh Sinar X terhadap Manusia dan Lingkungan
 

Radiasi Nuklir, Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik atau cahaya dari sumber radiasi. Sumber radiasi biasanya berasal dari zat radioaktif. Radiasi nuklir merupakan radiasi buatan manusia yang dapat berupa radiasi sinar Alpha (𝛼), Beta (𝛽) dan juga Gamma (𝛾). Radiasi sinar 𝛾 memiliki jangkauan atau daya tembusnya besar bila dibandingkan dengan radiasi sinar 𝛼 dan 𝛽. kesehatan seseorang dipengaruhi oleh lamanya terkena paparan radiasi nuklir sehingga diperlukan upaya perlindungan terhadap bahaya radiasi nuklir bagi kesehatannya (Pelamonia, 2013).

Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang. Jika suatu inti tidak stabil, maka inti mempunyai kelebihan energi. Inti itu tidak dapat bertahan, suatu saat inti akan melepaskan kelebihan energi tersebut dan mungkin melepaskan satu atau dua atau lebih partikel atau gelombang sekaligus. Setiap inti yang tidak stabil akan mengeluarkan energi atau partikel radiasi yang berbeda. Pada sebagian besar kasus, inti melepaskan energi elektromagnetik yang disebut radiasi gamma, yang dalam banyak hal mirip dengan sinar-X. Radiasi gamma bergerak lurus dan mampu menembus sebagian besar bahan yang dilaluinya. Dalam banyak kasus, inti juga melepaskan radiasi beta. Radiasi beta lebih mudah untuk dihentikan. Seng atap atau kaca jendela dapat menghentikan radiasi beta. Bahkan pakaian yang kita pakai dapat melindungi dari radiasi beta. Unsur-unsur tertentu, terutama yang berat seperti uranium, radium dan plutonium, melepaskan radiasi alfa. Radiasi alfa dapat dihalangi seluruhnya dengan selembar kertas. Radiasi alfa tidak dapat menembus kulit kita. Radiasi alfa sangat berbahaya hanya jika bahan-bahan yang melepaskan radiasi alfa masuk kedalam tubuh kita. Sinar-X merupakan jenis radiasi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan sehari-hari. Semua sinar-X di bumi ini dibuat oleh manusia dengan menggunakan peralatan listrik tegangan tinggi. Alat pembangkit sinar-X dapat dinyalakan dan dimatikan. Jika tegangan tinggi dimatikan, maka tidak akan ada lagi radiasi. Sinar-X dapat menembus bahan, misalnya jaringan tubuh, air, kayu atau besi, karena sinar-X mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek. Sinar-X hanya dapat ditahan secara efektif oleh bahan yang mempunyai kerapatan tinggi, misalnya timah hitam (Pb) atau beton tebal. Radiasi gamma mempunyai sifat yang serupa dengan sinar-X, namun radiasi gamma berasal dari inti atom. Karena berasal dari inti atom, radiasi gamma akan memancar secara terus-menerus, dan tidak dapat dinyalakan atau dimatikan seperti halnya sinar-X. Radiasi gamma yang terdapat di alam terutama berasal dari bahan-bahan radioaktif alamiah, seperti radium atau kalium radioaktif. Beberapa inti atom yang dapat memancarkan radiasi gamma juga dapat dibuat oleh manusia (Batan, 2012).

Beberapa unsur, misalnya besi atau oksigen, dapat memiliki beberapa inti atom yang hampir sama, disebut isotop. Jika suatu isotop dapat memancarkan radiasi, maka disebut radioisotop. Radioisotop seringkali disebut juga sebagai radionuklida. Perbedaan antara isotop yang satu dengan isotop lainnya biasanya dinyatakan dengan angka. Sebagai contoh, kalium-39 dan kalium-40 merupakan isotop-isotop dari unsur kalium. Pemancaran radiasi dari suatu bahan radioaktif tidak dapat dimatikan atau dimusnahkan. Pemancaran radiasi hanya akan berkurang secara alamiah. Akibat memancarkan radiasi, suatu bahan radioaktif akan melemah aktivitasnya (kekuatannya), disebut peluruhan. Selain itu, jika suatu bahan radioaktif memancarkan radiasi, bahan radioaktif tersebut dapat berubah menjadi bahan lain. Bahan lain ini dapat bersifat tidak stabil (masih dapat memancarkan radiasi lagi), dan dapat pula bersifat stabil (tidak memancarkan radiasi lagi). Setiap radioisotop akan berkurang atau melemah separo dari aktivitas awalnya dalam jangka waktu tertentu, yang bervariasi dari beberapa detik hingga milyaran tahun, bergantung pada jenis radioisotopnya. Jangka waktu tertentu tersebut disebut umur-paro. Sebagai contoh, umur-paro radium adalah 1.622 tahun; artinya, aktivitas radium akan berkurang setengahnya dalam 1.622 tahun, setengah aktivitas sisanya akan berkurang lagi dalam waktu 1.622 tahun berikutnya, dan seterusnya (Batan, 2012)

Efek yang ditimbulkan akibat radiasi dari zat radioaktif pada tubuh sangat bergantung pada panjang gelombang yang berhubungan dengan daya tembus radiasinya. Secara biologik, panjang gelombang dibawah 180 nm tidak memberikan efek nyata karena radiasinya terserap oleh udara. Secara fotokimia, jenis UV-C lebih aktif karena secara kuat diserap oleh asam amino tertentu seperti protein. Sedangkan UV-B kurang bersifat aktif tetapi dapat menembus hingga ke jaringan makhluk hidup, dan yang paling rendah adalah jenis UV-A tetapi memiliki daya tembus lebih tinggi dibanding UV-B (Alatas & Lusiyanti, 2001).

Radiasi nuklir memiliki beberapa dampak negatif yang dapat membahayakan tubuh makhluk hidup. Sinar X merupakan radiasi pengion yang pada penggunaannya dapat menyebabkan kemandulan (infertilitas). Terkhusus pada bagian reproduksi, baik manusia maupun hewan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh A. Fauziyah dan P. Dwijananti (2013), diperoleh grafik sebagai berikut
Grafik Dosis Radiasi Terhadap Rata-rata Konsentrasi Sperma Mencit 
 
 
 
Pengaruh dosis radiasi terhadap konsentrasi sperma mencit setelah diradiasi terlihat pada Gambar 1. Dapat disimpulkan bahwa pemberian radiasi pada mencit dapat berpengaruh terhadap motilitas sperma mencit. Semakin besar pemberian dosis radiasi sinar X dapat menurunkan konsentrasi sperma. Standar konsentrasi sperma (jumlah sperma per satuan volum) pada mencit normal adalah lebih besar dari 20 juta per ml semen (Fauziyah & Dwijananti, 2013).

Bidang Reaktor, Keselamatan dan Kesehatan, Akselerator di kawasan BATAN, merupakan bidang yang berhadapan langsung dengan radiasi nuklir, sehingga ketiga bidang tersebut pekerjanya mempunyai probabilitas tinggi terkena paparan radiasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa distribusi penerimaan dosis tahunan personil mengelompok pada interval 0-0.2 mSv, dan penerimaan dosis tertinggi 6.09 mSv pada tahun 1998 dari bidang reaktor, sedangkan dosis total selama 10 tahun, didapatkan dari bidang reaktor sebesar 245.89 mSv (48.49%), bidang Kesehatan sebesar 199.04 mSv (39.26%) dan bidang akselerator sebesar 62.11 mSv (11.25%). Secara keseluruhan penerimaan dosis eksterna perorangan pada pekerja dari ketiga bidang yang dimonitor, masih di bawah Nilai Batas Dosis (NBD) yang direkomendasikan BAPETEN (SK No.01/Ka.BAPETEN/V/99) yang besarnya 50 mSv per tahun dan ICRP 1990 sebesar 20 mSv per tahun (Trikasjono, 2008). 

Proteksi radiasi merupakan aspek yang sangat penting dalam pengendalian bahaya kesehatan lingkungan akibat radiasi. Oleh karena itu setiap instalasi nuklir harus mengutamakan proteksi radiasi. Tujuan perlindungan radiasi untuk mengetahui dosis yang diterima pekerja dan masyarakat berada pada tingkat yang aman. Berbagai paparan tentang peranan timbal dalam menyerap radiasi, mendukung penggunaan timbal dalam pakaian anti radiasi untuk memberikan keamanan dalam kegiatan yang berhadapan dengan radiasi nuklir. International Commission on Radiological Protection (ICRP) menetapkan nilai batas dosis efektif untuk pekerja radiasi adalah 20 mSv/tahun dan untuk masyarakat 1 mSv/tahun. Untuk itu perisai radiasi memiliki peranan penting dalam melindungi pekerja dan masyarakat di sekitar instansi yang memanfaatkan radiasi pengion (Sumarni, 2007).
 
Referensi 
 
Pelamonia, M. Y. (2013). Model Matematika Radiasi SInar Gamma (𝜸) dalam Penentuan Waktu Maksimum Paparan Radiasi Nuklir. Jurnal ISTECH, 115-123.

Batan. (2012). Pengertian Radiasi. Retrieved from Batan: http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/1-2.html

Atmojo, S. M. (2009). Karakterisasi Panel Perisai Radiasi Sinar X Diagnotik. Jurnal Perangkat Nuklir, 26-31.

Fauziyah, A., & Dwijananti, P. (2013). Pengaruh Radiasi Sinar X terhadap Motilitas Sperma pada Tikus Mencit (Mus muculus). Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 93-98.

Trikasjono, T. (2008). Studi Penerimaan Dosis Eksterna Pada Pekerja Radiasi di Kawasan BATAN Yogyakarta. Seminar Nasional IV SDM Teknologi Nuklir (pp. 77-88). Yogyakarta: SDM Teknologi Nuklir.

Jangan Lupa Like Fanspage nya dan bagikan agar memberikan manfaat kepada sahabat yang lain. berikan komentarmu !!!

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Pengertian, Dampak, dan Manfaat Radiasi serta pengaruh Sinar X terhadap Manusia dan Lingkungan

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan berikan Komentar terbaik mu, boleh cantumkan link blog anda asalkan sesuai dengan topik materi